Kamis, 21 Juni 2012

Sinopsis The King 2 Hearts Episode 19


k2h-00288


-- King 2 Hearts Episode 19 --

Kepala keamanan istana berulang tahun. Para pelayan mengadakan perayaan kecil-kecilan. Tiba-tiba Jae-shin datang. Mereka langsung menghentikan perayaan mereka dan terlihat tegang. Jae-shin bertanya apakah ia begitu menakutkan. Kepala keamanan buru-buru menyangkalnya.
Jae-shin berkata ia datang untuk ikut merayakan ulang tahun kepala keamanan. Jae-shin menyerahkan hadiah yang ia persiapkan sebelumnya. Isinya sebuah tas yang cantik. Kepala keamanan sangat senang. Suasana pun mencair. Jae-shin tersenyum.
Ia ingat PR yang diberikan Shi-kyeong padanya. Ia harus berlatih menghadapi orang lain, tersenyum 3 kali sehari, dan kembali bernyanyi.
 k2h-00011 k2h-00013
Sementara itu Jae-ha menatap Shi-kyeong, yang sedang mengacungkan senjata ke arahnya, dengan tatapan tak percaya. Bong-gu tersenyum lebar.
Shi-kyeong mendorong Jae-ha agar menduduki kursi (seperti tahta kerajaan) yang telah dipersiapkan. Jae-ha ragu-ragu. Shi-kyeong mengokang senjatanya. Jae-ha terpaksa duduk, berhadapan dengan Bong-gu yang juga menduduki kursi yang sama. Bong-gu ingin memperlihatkan kalau ia juga Raja, setingkat dengan Jae-ha.
 k2h-00014 k2h-00017
Bong-gu mengijinkan Shi-kyeong pergi jika hal ini terlalu berat baginya. Dengan yakin Shi-kyeong berkata kalau ia akan tetap tinggal. Jae-ha terus menatap Shi-kyeong. Kecewa, tak percaya, merasa dikhianati? Setidaknya itulah yang dilihat Bong-gu.
“Batalkan tuntutan, putuskan pertunangan dengan Kim Hang-ah, dan turunlah dari tahta. Jika tidak….” ancam Bong-gu.
“Apakah ia yang ditugaskan untuk membunuhku?” tanya Jae-ha tanpa sekalipun menatap Bong-gu.
k2h-00023 k2h-00025
“Tentu saja. Korea akan menghadapi krisis. Para rakyatmu akan mati. Kau atau Republik Korea, buatlah pilihan. Aku akan memberimu 10 menit untuk memutuskan,” kata Bong-gu.
Jae-ha harus memilih. Jika ia tidak memenuhi tuntutan Bong-gu maka ia akan mati. Jika ia memenuhi tuntutan Bong-gu, ia akan tetap hidup dan sebagai gantinya Korea yang akan hancur. Ini sih bukan milih namanya >,<
k2h-00028 k2h-00029
Hang-ah dan ayahnya sedang dalam perjalanan kembali ke Korea. Di tengah perjalanan, Hang-ah ingin memutar balik. Ia tak bisa berhenti mengkhawatirkan Jae-ha. Ayah Hang-ah berkata Jae-ha adalah Raja Korea Selatan, tidak akan terjadi sesuatu yang buruk padanya.
Hang-ah memberitahu ayahnya kalau ia dan Jae-ha telah mendiskusikan sebuah rencana. Ia minta maaf tidak memberitahu ayahnya sebelumnya karena alasan keamanan. Hanya kepala pengawal istana yang mengetahui rencana itu.
k2h-00034 k2h-00035
“Bagaimana perasaanmu saat ini?” tanya Bong-gu pada Jae-ha, ”Orangmu telah membelot ke pihakku.”
Jae-ha melirik Shi-kyeong yang masih mengacungkan senjatanya padanya.
“Jangan terlalu membencinya. Aku telah menghabiskan banyak usaha agar ia berpihak padaku. Jujurlah, apa kau pernah berusaha untuk mendapatkannya? Kau mendapatkannya karena statusmu. Aku menggunakan uang untuk mendapatkan orang dan kau menggunakan statusmu. Apa bedanya?” celoteh Bong-gu.
“Kau…apakah benar seperti itu?” tanya Jae-ha pada Shi-kyeong.
“Apa yang bisa disukai dari seorang Raja yang hanya menyandang gelarnya saja? Aku pernah goyah,” Shi-kyeong mengakui. “Ketika kau ingin turun tahta dan ketika kau menghalangiku datang ke sini. Tapi hanya itu saja.”
Wajah Bong-gu berubah mendengar perkataan Shi-kyeong.
k2h-00050 k2h-00051
“Kau tak pernah menyalahkan orang lain dan tak pernah mengaku kalah. Ketika dalam kenyataan ada 99% ketidak mungkinan, kau selalu memikirkan segala cara untuk mencari dan menemukan 1% kemungkinan itu. Aku tidak tinggal di sisimu karena kau seorang Raja. Tapi karena kau tidak pernah menyerah dalam keadaan terburuk sekalipun.”
Shi-kyeong dengan dramatis mengalihkan senjatanya terhadap Bong-gu. Bon Bon serta merta mengacungkan senjatanya pada Shi-kyeong. Pasukan Bong-gu merapat, mengacungkan senjata mereka pada Shi-kyeong dan Jae-ha.
k2h-00059 k2h-00070
“Freeze!! Freeze!!” terdengar teriakan dari belakang mereka.
Pasukan Utara dan Selatan muncul dari balik batu-batuan, mengepung Bong-gu dan para kroconya. Bong-gu terdiam, sementara Jae-ha ganti memandangnya dengan penuh percaya diri. Well, this is the real King.
k2h-00076 k2h-00080
Hang-ah berjalan ke sebuah menara tak jauh dari tempat Jae-ha. Ia mempersiapkan senjata laras panjang (untuk penembak jitu) dan mengarahkannya pada Bon Bon.
k2h-00086 k2h-00087
Bagaimana Jae-ha mempersiapkan semua ini? Ia dan Shi-kyeong telah merencanakan hingga hal yang paling detil. Percakapan mereka di telepon sebenarnya mengandung kode yang telah disepakati oleh mereka berdua. Ketika Shi-kyeong menjawab, perkataannya langsung diterjemahkan menjadi kode enkriptik yang menunjukkan lokasi Bong-gu sebenarnya. Dengan demikian tidak ada pasukan yang pergi ke lokasi palsu yang telah dengan jelas disebutkan Shi-kyeong sebelumnya. Semua telah menanti di lokasi ini sejak awal.
k2h-00093 k2h-00097
“Kau menyuruhku untuk memilih apa? Republik Korea atau nyawaku? Aku memilih….kau,” ujar Jae-ha.
Shi-kyeong memerintahkan agar pasukan Bong-gu menurunkan senjata mereka. Mereka menurunkannya, kecuali Bon Bon.
“Kau juga,” perintah Shi-kyeong.
Bon Bon pelan-pelan menurunkan senjatanya. Lalu tiba-tiba ia mengacungkannya kembali untuk menembak Shi-kyeong. Ia kalah cepat, Hang-ah telah lebih dulu menembaknya, mengenai bagian lengan Bon Bon hingga senjatanya terlepas.
Shi-kyeong dan pasukan Utara-Selatan otomatis mengeluarkan tembakan ke arah Bon Bon. Diserbu rentetan peluru, Bon Bon pun terkapar. No more crazy chocolate girl.
k2h-00105  k2h-00117
“Angkat kedua tanganmu!” seru Shi-kyeong pada Bong-gu.
Bong-gu mengangkat kedua tangannya. Dua petugas ICC menghampiri Bong-gu untuk menangkapnya. Seorang dari mereka membacakan hak-hak Bong-gu sementara seorang lagi memborgol tangan Bong-gu yang terletak di belakang kepala.
Shi-kyeong menurunkan senjatanya dan berbalik menghadap Jae-ha. Hang-ah pun menurunkan dan membereskan senjatanya. Shi-kyeong tersenyum lega.
k2h-00126 k2h-00134
Tiba-tiba Bong-gu mengangkat tangannya dan menembak Shi-kyeong. Sepertinya ia telah menyembunyikan senjata di balik kerah bajunya. Atau karena ia pesulap?
Peluru menembus punggung Shi-kyeong hingga darah terpercik ke pakaian Jae-ha. Jae-ha terbelalak. Hang-ah terkejut saat mendengar suara tembakan. Shi-kyeong berbalik melihat Bong-gu, lalu roboh. Jae-ha cepat-cepat menangkapnya.
k2h-00136 k2h-00142
Shi-kyeong dan Jae-ha menatap Bong-gu. Pandangan Jae-ha seakan berkata: “Mengapa kau melakukannya?!”
“Mengapa kau membuatku seperti ini?” tanya Bong-gu pada Shi-kyeong. Patah hati rupanya.
k2h-00150 k2h-00151
“Eun Shi-kyeong…Eun Shi-kyeong!!” seru Jae-ha.
“Y-Yang Mulia…”
“Jangan bicara,” gumam Jae-ha panik. Ia berteriak meminta ambulans. Dong-ha tersadarkan dari rasa terkejutnya dan berlari untuk menelepon ambulans.
Shi-kyeong memuntahkan banyak darah. Jae-ha semakin panik.
“Bagaimana ini…bagaimana ini…karena aku…” air mata menetes tanpa Jae-ha sadari.
“Jangan….katakan itu. Aku yang membuat pilihan ini. Bukankah kita sudah menangkap Bong-gu? Di masa yang akan datang, pastikan untuk tidak pernah menyerah. Karena kau adalah…” Shi-kyeong berusaha meneruskan ucapannya, “Raja…”
k2h-00157 k2h-00164
Jae-ha menangis dan terus berseru memanggil Shi-kyeong.
“Eun Shi-kyeong!! Shi-kyeong-ah…jangan mati…jangan mati!! Eun Shi-kyeong!!! Ini perintah...jangan mati!! Eun Shi-kyeong!!”
Shi-kyeong mengingat masa-masa ia bersama Jae-shin dan ayahnya (sementara Jae-shin sedang membuat PR-nya dengan tersenyum dan menyanyi untuk para pelayan). Terakhir, ia ingat teman-temannya dalam WOC. Gosh…this drama is killing me *nangis parah*
k2h-00177 k2h-00182
Shi-kyeong menghembuskan nafas terakhirnya. Kepalanya terkulai dalam pelukan Jae-ha. Jae-ha berteriak dan menangis sejadi-jadinya. (Aku dengar, dalam adegan ini Lee Seung-gi sangat larut dalam emosinya hingga ia tak bisa berhenti menangis bahkan setelah sutradara meneriakkan “CUT!” untuk waktu yang cukup lama.)
k2h-00199 k2h-00200
“Eonni…apa yang baru saja Eonni katakan?” tanya Jae-shin, masih belum bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi.
“Komrad Eun Shi-kyeong….gugur saat menjalankan tugas,” kata Hang-ah menahan tangisnya.
“Dia bilang dia pergi berlibur,” Jae-shin menjelaskan.
Hang-ah menatap Jae-shin.
“Itu benar, Kak. Eun Shi-kyeong tak akan berbohong.”
Hang-ah tak menjawab. Ia menyerahkan sebuah kotak kecil pada Jae-shin. Dengan tangan gemetar, Jae-shin mengambil kotak itu dan membukanya. Isinya adalah rantai dengan tanda pengenal Shi-kyeong. Jae-shin menangis.
k2h-00219 k2h-00220
“I-Ia berjanji akan kembali...,” isaknya.
Hang-ah memalingkan wajahnya dan berusaha menahan tangisnya, tak tahan melihat kepedihan Jae-shin.
 k2h-00226 k2h-00233
“Ia bahkan memberiku PR. Ia bilang ia akan pulang setelah aku menyelesaikannya,” Jae-shin meratap, “Aku bahkan berlatih…berlatih bernyanyi…dia berjanji akan pulang…Eonni…”
Hang-ah tak tahan lagi. Air matanya mengalir. Hang-ah memeluk Jae-shin dan ikut menangis bersamanya.
“Tidaak…tidaaak…” ratap Jae-shin.
k2h-00241 k2h-00246
Sekretaris Eun berduka di kantor anaknya. Ia membelai papan nama Shi-kyeong dan memandanginya dengan sedih.
k2h-00247 k2h-00248
Jae-ha masuk. Sekretaris Eun bangkit berdiri dan memberi hormat.
“Pikiran kita berdua saat ini mungkin sama. ’Aku yang mengakibatkan kematiannya’. ‘Dia mati gara-gara aku’. Tapi karena aku Raja, aku tidak diperbolehkan hanya memikirkan hal itu. Paman juga sama,” kata Jae-ha.
Jae-ha tahu Sekretaris Eun menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab kematian Shi-kyeong, sama seperti dirinya. Sekretaris Eun pasti berpikir jika awalnya ia tidak berkhianat, Shi-kyeong tidak akan mengajukan diri menjadi mata-mata untuk menebus kesalahan ayahnya. Atau jika ia tidak bekerjasama dengan Bong-gu, mungkin keadaannya tidak serumit ini. Sementara Jae-ha merasa bersalah karena pada akhirnya ia yang mengirim Shi-kyeong untuk tugas berbahaya ini.
Jae-ha mengusap papan nama Shi-kyeong.
“Walau aku sedikit berbeda dengannya, menurut Paman aku bagaimana? Aku akan menganggap Paman sebagai ayahku dan akan menjaga Paman.”
Sekretaris Eun tak bisa menjawab. Jae-ha memeluk Sekretaris Eun. Keduanya kehilangan Shi-kyeong tapi mereka berdua bisa menguatkan satu sama lain.
k2h-00267 k2h-00270
Pemakaman Shi-kyeong.
Sekretaris Eun, Jae-ha, dan seluruh pasukan pengawal kerajaan mengantar kepergian Shi-kyeong. Sebuah tanda penghargaan negara pada Shi-kyong, ditaruh Jae-ha di atas altar. Suasana duka menyelimuti tempat itu.
“Yang Mulia, kapten gugur saat ia masih tercatat bertugas di negara lain. Tolong biarkan ia kembali pada kesatuannya. Setidaknya agar rohnya dapat kembali,” kata Dong-ha. Jae-ha menatap foto Shi-kyeong.
“Aku perintahkan Kapten Eun Shi-kyeong kembali ke kesatuannya,” Jae-ha memerintahkan dengan lantang, lalu memberi hormat. Penghormatan terakhir diberikan berupa tembakan ke langit.
k2h-00282 k2h-00286
Bong-gu mulai diinterogasi. Penuntut dari ICC bertanya apakah Bong-gu dijebak atau ada kesepakatan antara Bong-gu dengan Jae-ha saat video bukti itu direkam. Bukan keduanya sih karena rekaman itu tidak disengaja, tapi Bong-gu tak menjawab. Ia bahkan terlihat tak mendengarkan perkataan penuntut itu. Penuntut bertanya apakah Bong-gu telah membunuh raja dan ratu sebelumnya.
“Setelah semua peristiwa ini, aku hanya mempelajari satu hal. Bahwa orang seperti aku, sama sekali tidak boleh memperlihatkan perasaan. Tidak ada untungnya sama sekali,” kata Bong-gu pada dirinya sendiri.
Pada dasarnya ICC tidak mendapatkan jawaban apapun dari Bong-gu. Bahkan tim pengacara Bong-gu mengajukan permintaan pembebasan dengan jaminan.
k2h-00291k2h-00296 
Tentu saja Jae-ha menentang permintaan itu. Mereka telah dengan susah payah menangkap Bong-gu (yup, bahkan Shi-kyeong mati untuk itu >,<). Sekretaris Eun berkata ia akan mengkonsultasikan masalah ini dengan tim ahli hukum keluarga kerajaan.
k2h-00300 k2h-00301
Daniel Craig berkata Bong-gu harus bertahan selama beberapa waktu lagi karena Korea Selatan yakin Bong-gu akan melarikan diri dan menentang pengajuan pembebasan bersyaratnya. Bong-gu bertanya apa yang dilakukan oleh para sekutunya di Amerika, Cina, dan negara-negara lainnya. Daniel Craig berkata para politikus berpengaruh sedang mempersiapkan petisi untuk membebaskan Bong-gu.
“Petisi? Hanya itu? Katakan pada mereka yang telah menerima sumbangan kita, aku akan membeberkan nama mereka pada umum. Tidak…aku akan membeberkan semuanya.”
“Tindakan itu akan menyakiti kita juga,” Daniel mengingatkan.
“Agar bisa benar-benar sadar, kita harus memotong beberapa jari. Mereka tidak tahu siapa yang mereka tangkap,” sahut Bong-gu.
Daniel Craig berkata ia akan mempersiapkan semuanya. Apapun konsekuensinya. Bong-gu menambahkan bahwa hubungan Korea Utara dan Selatan harus terus ditekan.
k2h-00307 k2h-00310
Hang-ah menggantikan mertuanya menjalankan kegiatan sosial. Ia sedang menjadi sukarelawan di bank ketika Ibunda Raja meneleponnya. Ia menenangkan mertuanya kalau ia melakukan tugasnya dengan baik. Jika Ibunda Raja telah pulih, Ibunda Raja bisa kembali melakukan aktivitasnya.
Baru saja Hang-ah menutup teleponnya, sebuah telepon lain masuk. Dari wajahnya yang sumringah, kita bisa menerka kalau Jae-ha yang meneleponnya.
“Dengan siapa kau barusan berbicara? Dengan pria-kah?”
“Akan baik sekali jika ada seorang pria yang bisa kuajak bicara melalui telepon,” gurau Hang-ah. Jae-ha tersenyum. Ia bertanya apakah Hang-ah merasa lelah. Hang-ah berkata ia melakukan hal-hal yang pernah dilalui Ibunda Raja, cukup menarik.
k2h-00326 k2h-00328
“Kudengar banyak yang menyarankan agar pernikahan kita dilaksanakan pada tanggal 15 Agustus (Hari Kemerdekaan Korea). Komite keluarga kerajaan juga mengusulkan tanggal tersebut.”
Hang-ah tersenyum mendengar perkataan Jae-ha.
“Halo? Mengapa kau tak mengatakan apapun? Apa kau tak ingin menikah?” seloroh Jae-ha.
“Bagus juga jika tidak menikah.”
“Apa yang kaukatakan? Kita telah melalui berbagai kesulitan hingga saat ini.”
Jae-ha mengajak Hang-ah bertemu satu jam sebelum pembuatan video persatuan.
“Sebelum mulai syuting, aku akan menraktirmu makan kue,” bisik Jae-ha. Hang-ah diam-diam tersenyum senang.
“Kenakan jins dan topi, kita akan berjalan-jalan. Bergandengan tangan.”
k2h-00337 k2h-00339
“Bisakah?” Hang-ah balas berbisik, seakan-akan mereka sedang membicarakan hal yang tak boleh dilakukan. “Kita harus menyiapkan pernikahan dan melakukan kegiatan promosi. Kita begitu sibuk, bagaimana bisa…”
“Apa salahnya menggunakan waktu luang untuk berkencan? Sudahlah jika kau tak mau,” ujar Jae-ha pura-pura kesal, “Aku mungkin akan syuting dengan orang lain saja. Banyak wanita cantik di sana. Apakah aku perlu membuat film dengan mereka?”
Hang-ah tak termakan usaha Jae-ha untuk membuatnya cemburu. Ia bertanya apakah mereka benar-benar bisa seperti orang biasa, pergi makan kue dan minum kopi.
k2h-00349 k2h-00351
“Benar-benar bisa?” tanyanya, kali ini tak menyembunyikan perasaan senangnya.
Jae-ha tersenyum mengiyakan. Hang-ah berkata ia akan segera datang begitu kegiatannya selesai. Ia meminta Jae-ha menunggu. Mereka tak sabar untuk segera bertemu dan berkencan.
k2h-00362 k2h-00366
Tapi sebagai seorang Raja kehidupan Jae-ha tidaklah sesederhana itu. Apalagi muncul berita bahwa Amerika mendadak berbuat ulah dengan membatalkan penyesuaian nilai tukar, akibatnya kenaikan pajak rakyat tak bisa dihindari.
“Tampaknya mereka mulai menjatuhkan sanksi ekonomi pada kita,” kata Sekretaris Eun.
“Apa alasannya?” tanya Jae-ha.
“Dan juga Direktur Dewan Keamanan Amerika ingin berbicara dengan Yang Mulia. Sepertinya mengenai masalah ini.”
k2h-00373 k2h-00374
Jae-ha dan Direktur itu (yang ternyata Komandan Amerika yang ingin Jae-ha minta maaf sebagai Raja saat insiden WOC) berbicara lewat telepon. Direktur itu tanpa basa-basi berkata kalau mereka sedang mengajukan petisi untuk membebaskan Bong-gu dengan jaminan. Seluruhnya 232 politisi. Bukan hanya dari Amerika dan Cina, tapi juga dari negara-negara lainnya.
“Penangkapan John Mayer adalah tragedi internasional.” Whaaa???? Lalu disebut tragedi apakah kematian Jae-kang dan Shi-kyeong??? Hal itu juga yang menjadi argumentasi Jae-ha. Tapi Direktur itu berkata pengadilan yang berhak membuat penilaian. Direktur itu mengancam akan memberi lebih banyak sanksi pada Korsel jika Jae-ha tak ikut mengajukan petisi untuk pembebasan Bong-gu dengan jaminan.
Belum tahu dia berapa IQ Jae-ha hehehe^^ Jae-ha bertanya apakah permintaan pembebasan Bong-gu itu diajukan secara resmi oleh “negara” Amerika Serikat, dan bukan dari Direktur itu secara pribadi.
“Well, itu bagian dari kebijakan para politisi Amerika. Seperti kau tahu, aku adalah Direktur Dewan Keamanan Amerika.”
“Benarkah? Aku adalah Raja Korea Selatan,” sahut Jae-ha.
Karena bukan pemerintah Amerika Serikat yang secara resmi mengajukan permintaan, ia tidak bisa mengerti permintaan itu. Dengan tenang ia meminta Direktur itu meneleponnya lagi jika pemerintah Amerika sudah resmi mengambil sikap.
k2h-00378 k2h-00384
Jadi sebenarnya tekanan dan sanksi itu bukan datang dari negara Amerika, tapi dari Direktur itu yang merupakan sekutu Bong-gu. Namun tetap saja sanksi itu menyulitkan perekonomian Korsel.
Jae-ha memanggil memanggil Menteri Ekonomi dan Menteri Urusan Luar Negeri untuk membicarakan masalah ini. Masalah ini cukup serius karena jika sanksi berlangsung selama 6 bulan saja, perekonomian Korea akan sulit dipulihkan. Menteri Luar Negeri menyarankan agar mereka menuruti permintaan itu. Bukankah pembebasan dengan jaminan bukan berarti Bong-gu terbebas dari tuntutan?
“ Dia tidak boleh dibebaskan dengan jaminan, Yang Mulia,” kata Sekretaris Eun tegas, “Pembebasannya akan berpengaruh besar pada pengadilannya nanti. Dia pasti akan melarikan diri ke negara lain (yang bukan anggota ICC) selama ia dibebaskan. John Mayer harus menerima hukumannya.”
Jae-ha mengangguk setuju.
Hang-ah telah kembali ke istana. Ia mengenakan pakaian kasual dan melangkah riang, siap untuk kencannya dengan Jae-ha.
Tapi ia berhenti di ambang pintu ketika Jae-ha mengatakan sesuatu mengenai sanksi ekonomi. Hang-ah melihat wajah tunangannya yang nampak kusut. Ia melihat Jae-ha menerima telepon yang mengingatkannya akan jadwal selanjutnya, Jae-ha meminta agar semua jadwalnya dibatalkan untuk hari itu. Termasuk kencannya.
k2h-00408 k2h-00412
Hang-ah melihat ayahnya berjalan menghampirinya. Wajahnya sama kusut dengan Jae-ha.
Ternyata yang mendapat tekanan bukan Korsel saja tapi Korut juga. Cina telah memblokir jalur pipa gas yang menuju Utara. Saat ini partai Utara sedang ricuh. Jika terus seperti itu, rakyat Utara akan kekurangan bahan makanan.
Hang-ah sangat kesal. Ia berkata Bong-gu tidak boleh dilepaskan begitu saja. Ia mengingatkan ayahnya akan apa yang telah dilakukan Bong-gu pada dirinya. Tapi ayah Hang-ah hanya menunduk tak berdaya.
k2h-00420 k2h-00423
“Ayah, kita Korea Utara juga harus menyumbangkan kekuatan.”
“Mereka memberi kami banyak tekanan.”
“Lalu, jika Kim Bong-gu dilepaskan, apakah Cina akan memberi kita hadiah?” tanya Hang-ah. Mereka hanya akan semakin menggunakan kekuasaan mereka dengan sewenang-wenang.
“Bukankah ini masalah Korea Selatan?” kata ayahnya. Ia bertanya tak bisakah Hang-ah tidak turut campur masalah negara (Selatan) dan hanya mendukung Utara.
“Ayah!!” protes Hang-ah. Ayah Hang-ah menunduk, nampak malu karena telah mengusulkan hal seperti itu pada Hang-ah.
Hang-ah berkata tugas terpentingnya saat ini adalah melindungi Jae-ha. Bukankah ayahnya sendiri yang mengatakan bahwa ia sekarang orang Selatan. Ayah Hang-ah tak bisa berkata apa-apa lagi.
k2h-00432 k2h-00438
Hang-ah menemui Jae-ha yang masih terus sibuk. Jae-ha meminta maaf karena telah mengingkari janjinya untuk berkencan.
Hang-ah ingin meringankan beban Jae-ha, karena itu ia berkata kalau Utara akan mengirimkan wakilnya ke ICC. Termasuk dirinya yang akan pergi.
k2h-00443 k2h-00450
“Apa?”
“Yang Mulia, bukankah Kim Bong-gu telah melakukan kejahatan dengan mengganggu perdamaian Utara-Selatan? Pada saat seperti ini, mengirimkan orang sepertiku sebagai perwakilan akan saat berguna. Dan lagi cara pendekatan kita berdua sangat mirip,” bujuk Hang-ah.
“Tidak boleh,” Sahut Jae-ha tegas. “Penculikan, dipenjara….kesulitan apa lagi yang hendak kau jalani?”
“Aku ingin membantu Yang Mulia. Dan lagi…”
“Aku hanya ingin kau tinggal di sini dan tak melakukan apapun sampai Kim Bong-gu dihukum. Setidaknya sampai ia diadili, tidak bisakah kau tinggal di sisiku saja?”
Hang-ah terus berusaha membujuk Jae-ha untuk mengijinkannya pergi. Masalah Bong-gu harus diselesaikan secepat mungkin dan ia melihat saat ini hanya Jae-ha dan Korea Selatan yang sedang berjuang untuk mencari kadilan. Ia juga ingin membantu.
“Sudah kubilang tidak apa-apa, kau tinggal saja di sini,” Jae-ha menaikkan suaranya. “Aku tidak sanggup bila kau diculik lagi.”
k2h-00457 k2h-00468
“Kalau begitu sampai kapan aku harus bersembunyi?
“Bukankah aku sudah bilang? Sampai Bong-gu diadili.”
“Bagaimana jika ia tidak dipenjara? Apa kau akan seumur hidup bersembunyi di istana dan takut padanya?” tanya Hang-ah. Jae-ha tetap pada pendiriannya, Hang-ah tidak boleh pergi. Hang-ah meninggalkan Jae-ha dengan kesal. Jae-ha terlihat menyesali pertengkaran mereka.
k2h-00478 k2h-00479
Tampaknya Hang-ah juga menyesal. Ia mengeluh hanya karena ingin menangkap Bong-gu, Jae-ha telah memarahinya.
Kepala keamanan menemui Hang-ah dan bertanya apakah Hang-ah bisa pergi ke suatu tempat di mana ia pernah mengadakan kegiatan sosial.
Hang-ah bingung, semalam ini? Kepala keamanan mengiyakan. Ada seorang lansia kesepian yang ingin sekali bertemu dengan Hang-ah. Hang-ah berkata dengan nada menyesal kalau ia telah dilarang pergi keluar istana oleh Jae-ha.
k2h-00481 k2h-00486
“Aku boleh pergi, bukan?” tanyanya senang, tiba-tiba menyadari kalau kepala keamanan tidak akan memintanya jika Jae-ha belum mengijinkan. Kepala keamanan membenarkan, Jae-ha telah memberinya ijin. Hang-ah tersenyum.
k2h-00492 k2h-00494


k2h-00570
[Sinopsis Bagian 1]
Hang-ah diturunkan di suatu tempat yang gelap dan sepi. Ia bertanya-tanya di mana lansia yang harus ditemuinya. Tiba-tiba mobil mengantarnya meninggalkan Hang-ah.
Hang-ah kebingungan berdiri di tempat yang gelap itu. Seseorang menjentikkan jarinya. Kembang api serta merta memenuhi langit, lampu berwarna-warni menyala, dan air mancur di tempat itu dijalankan. Jae-ha berdiri di tengah-tengah, tersenyum memandang Hang-ah. Romantis banget^^
 k2h-00499 k2h-00510
k2h-00512k2h-00514
Hang-ah tersenyum geli. Apakah lansia yang harus dikunjunginya bernama Lee Jae-ha? “Ya,” kata Jae-ha malu-malu.
“Apakah ini tempat romantis yang pernah kaubicarakan?” tanya Hang-ah.
Jae-ha berkata sekarang sudah jam 11 malam. Tempat yang ia maksudkan sebelumnya telah dipenuhi banyak orang. Mereka akan segera dikenali dalam 2 detik.
“Apa yang akan kaulakukan jika Kim Bong-gu muncul?” sindir Hang-ah. “Aku ketakutan….” Hang-ah cemberut. Jae-ha tertawa geli. Ia berkata tempat itu sudah dijaga ketat jadi tak perlu khawatir.
k2h-00533 k2h-00535
“Sudahlah, tak ada orang dan tak ada yang bisa dilihat di sini,” kata Hang-ah pura-pura kecewa.
“Bukankah aku ada di sini,” protes Jae-ha.
“Juga tidak ada cahaya matahari.”
“Ada cahaya bulan.”
k2h-00539 k2h-00544
Hang-ah masih cemberut. Jae-ha meminta maaf karena tak bisa menggandeng tangan Hang-ah seperti yang pasangan lain lakukan. Tak bisa minum teh dan jalan-jalan bersama.
“Aku benar-benar minta maaf.”
Hang-ah akhirnya tersenyum.
“Aku minta maaf karena berteriak padamu setiap hari. Aku minta maaf karena marah padamu. Kubilang aku akan memberimu kebahagiaan tapi aku membuatmu mengalami berbagai penderitaan. Aku benar-benar minta maaf. Jadi aku tak ingin kehilangan dirimu lagi. Jika aku tak memilikimu, aku tak akan bisa melakukan apapun.”
Hang-ah tak mengatakan apapun. Ia tersenyum mengerti dan memeluk Jae-ha erat-erat.
k2h-00559 k2h-00566
Kencan mereka pun dimulai. Jae-ha “menyeret” Hang-ah untuk menaiki roller coaster. Hahaha…wanita jagoan kok takut naik roller coaster (kalo aku bukan jagoan jadi takut setengah mati hehehe^^).
Tapi begitu ia naik ke rolloer coaster dan melihat apa yang ada dihadapannya, Hang-ah berseru kagum. Pada akhirnya Hang-ah yang berteriak-teriak ingin naik lagi sementara Jae-ha terlihat pucat :D
k2h-00579 k2h-00584
Mereka safari malam melihat binatang-binatang. Raja kita mengalungi makanan ringan dan menyuapi calon Ratu. Mereka menghabiskan waktu bersama dengan bahagia.
k2h-00598 k2h-00602
Saat mereka berjalan sambil bercanda, tiba-tiba Jae-ha berjongkok. Hang-ah bingung saat berbalik tak melihat Jae-ha. Jae-ha ternyata sedang mengikat tali sepatu Hang-ah.
“Jika tali sepatumu terlepas, orang bilang ada yang sedang memikirkanmu saat ini. Menurutmu siapakah orang yang paling memikirkanmu saat ini?” tanyanya. Hang-ah tersenyum. Hehe…Jae-ha gombal juga ya^^
But Ha Ji-won is really really really a lucky woman (Jo In-sung, Kang Dong-won, Hyun Bin, and now Lee Seung-gi??? Ckckck…. )
k2h-00617 k2h-00620
Mereka duduk bersantai di taman di bawah sinar rembulan. Hang-ah kembali mengungkit penyebab pertengkaran mereka. Ia mengajak Jae-ha pergi bersamanya ke ICC. Ia minta Jae-ha tidak melihatnya hanya sebagai seseorang wanita, tapi sebagai seseorang yang bisa bergandengan dengan Jae-ha menghadapi masalah. Bukankah kendaraan roda dua lebih stabil dibandingkan yang beroda satu?
“Apa kau benar-benar ingin pergi?” tanya Jae-ha. Ia masih keberatan dengan kepergian Hang-ah.
“Komrad Lee Jae-ha…”
“Sudah kubilang aku tidak mau jadi komradmu,” ujar Jae-ha. Tapi ia tak ingin bertengkar lagi dengan Hang-ah. Jae-ha menarik nafas panjang.
k2h-00626 k2h-00631
“Baiklah, anggap saja aku ini Kim Bong-gu. Apa yang akan kaulakukan?”
Hang-ah berkata ia akan pergi ke ICC, bukan pergi menemui Bong-gu di tempat penahanan. Jae-ha bertanya bagaimana jika Bong-gu melarikan diri.
“Aku Kim Bong-gu. Apa yang akan kaulakukan jika melihatku?” tanya Jae-ha.
Hang-ah menarik nafas panjang. Lalu ia tiba-tiba memiting lengan Jae-ha dan membaliknya. Satu tangan menahan tangan Jae-ha dan satu lagi di leher Jae-ha.
“Ini adalah perkenalan diri yang terlambat,” kata Hang-ah dengan nada mengancam, “Aku adalah Kim Hang-ah, tunangan Raja Korea Selatan. Orang Selatan menyebutku wanita dari Utara.”
k2h-00635 k2h-00648
Jae-ha tertegun. Hang-ah mengetatkan cengkeramannya. “Kau brengsek. Kau bertemu dengan orang yang tepat saat ini. Kau…menyebabkan kekasihku begitu tersiksa? Hari ini adalah hari kematianmu.” (wah kalau bener ada scene Hang-ah menyerang Bong-gu seperti ini keren banget hahaha^^)
“Aku akan bersikap baik,” sahut Jae-ha (kata-kata yang diucapkannya saat Hang-ah “membantainya” di kamar mandi pada pertemuan pertama mereka). “Apapun yang kaukatakan…aku akan mendukungmu.”
k2h-00655 k2h-00660
Hang-ah tersenyum dan melepaskan Bong-gu…eh Jae-ha. Ia meminta waktu tiga hari.
“Cepatlah kembali,” kata Jae-ha.
“Kau tahu aku selalu berada di sisimu, bukan? Aku akan kembali,” Hang-ah menenangkan.
Jae-ha bangkit berdiri dan memandang Hang-ah dengan lembut, lalu mengecup bibirnya. Hang-ah tersenyum dan balas mengecup Jae-ha. Lalu……
k2h-00674 k2h-00678
Hang-ah pergi ke ICC dan bertemu dengan penuntut ICC yang menangani kasus Bong-gu. Ia membeberkan semua kejahatan dan pelanggaran yang dilakukan Bong-gu. Temasuk kepemilikan paspor ilegal di banyak negara, pelenyapan barang bukti, dsb.
Tapi penuntut itu memotong ucapan Hang-ah dan berkata kalau Bong-gu telah dibebaskan dengan jaminan 20 menit yang lalu. Petisi para politisi dari berbagai negara telah dikabulkan. Hang-ah dan timnya terkejut, bukankah keputusan itu baru akan diputuskan 2 minggu lagi. Penuntut itu berkata hakim telah memberikan pengecualian atas dasar kesehatan Bong-gu yang memburuk.
Pada intinya penuntut itu berkata sia-sia saja Hang-ah ingin membatalkan pembebasan itu. Kekuasaannya tak seimbang. Lawan mereka adalah Amerika Serikat.
Penuntut itu pamit. Hang-ah kesal. Ia berkata ia adalah perwakilan dari Korea Utara, tidak bisakah penuntut itu mendengarkannya selama 5 menit saja. Penuntut itu berkata ia telah berulangkali menemui perwakilan berbagai negara. Apakah ada alasannya hingga ia harus berbicara denga perwakilan Korea Utara selama lebih dari dua menit?
Hang-ah terduduk lesu. Kecewa dan kesal.
k2h-00712 k2h-00713
Ia dan timnya berjalan ke luar ICC dengan wajah sedih. Ia bertanya sebenarnya negaranya dianggap apa? Bagaimana bisa begitu tak berkuasa?
Sebuah mobil berhenti tak jauh dari mereka. Bong-gu. Ia turun dari mobilnya. Para pengawal bergerak ke depan untuk menjaga Hang-ah. Hang-ah mengangkat tangannya, memberi tanda kalau ia tak apa-apa. Ia menatap Bong-gu dengan tajam.
“Sepertinya negara kalian naik derajat,” sindirnya,” Tentu saja, kau kan akan menikah dengan Raja. Suamimu pasti akan memberi banyak bantuan (ke Utara)…”
“Kudengar kau menggunakan alasan kesehatan untuk mendapat pembebasan bersyarat. Tapi kulihat kau tak sesakit itu,” balas Hang-ah dengan dingin.
Bong-gu berkata hanya para politikus berpengaruh yang mengerti betapa sakit hatinya. Tentu saja, menghadapi bencana penjara pasti akan menimbulkan kegalauan, sindir Hang-ah.
“Bagaimana dengan pernikahan kalian?” tanya Bong-gu.
“Asalkan kau tak mengganggu…”
“Tentu saja aku akan melakukannya…Aku akan menciptakan pertempuran besar,” kata Bong-gu tersenyum.
k2h-00726 k2h-00727
Pada saat yang sama, Jae-ha bertemu dengan Direktur Amerika (sekutu Bong-gu) di istana. Direktur itu memberitahu Jae-ha kalau mereka akan menyerang Utara dengan bom. Hal itu belum diputuskan tapi sedang terus dibicarakan.
“Apa kau senang?” ujar Jae-ha. Perekam Ilseongnok pun diaktifkan.
Entah Direktur itu melihatnya atau tidak, ia bertanya apa maksud perkataan Jae-ha barusan. Jae-ha berkata bukankah seharusnya Direktur itu tidak berbicara sembarangan jika hal itu belum resmi diputuskan. Mulai sekarang ia ingin Direktur itu menjawab pertanyaannya dengan jujur.
“Apakah Amerika sudah memutuskan untuk menyerang Korea Utara?” tanyanya. (ini adalah pertanyaan jebakan Jae-ha. Agar jika terjadi sesuatu, Direktur itu harus mempertanggungjawabkan perkataannya)
“Ini adalah strategi militer negara kami. Kami tidak pernah mengatakannya pada orang asing, dan kami tidak akan memberitahu Korea. Kami tidak punya kewajiban untuk itu,” jawab Direktur itu, ia tidak terjebak.
k2h-00742 k2h-00744
Jae-ha menarik nafas panjang dan membenarkan perkataan Direktur itu. Direktur itu berkata belum ada keputusan yang dibuat mengenai serangan Amerika ke Utara. Ia memastikan ia akan kembali menemui Jae-ha.
Jae-ha tersenyum dan bangkit berdiri. Dengan ramah ia mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Direktur itu.
“Oya, jika kalian menyerang Utara, kalian sebaiknya tidak melangkah ke Selatan,” ujar Jae-ha. Artinya ia tidak akan membantu Amerika menyerang Utara, bahkan tidak membiarkan Selatan sebagai pintu masuk Amerika ke Utara. Senyum Direktur itu langsung lenyap (walau lebih keliatan merengut kaya anak kecil hehehe…aktor asing ini agak parah aktingnya :p)
k2h-00746 k2h-00751
Kembali ke “perbincangan” Hang-ah dan Bong-gu. Bong-gu tahu Jae-ha bukan orang yang mudah dihadapi.
“Tapi Jae-ha hanya seorang Raja. Kekuasaannya terhadap militer juga tidak ada apa-apanya. Tidak akan berhasil. Jadi akan lebih baik jika kalian berdiam diri dan membiarkan diri kalian dipukul beberapa kali, bukankah akan baik?” kata Bong-gu mengintimidasi.
“Bagaimana ini? Ekspresi matamu menunjukkan ketidakyakinan dan ketidakstabilan,” sahut Hang-ah. Bong-gu terlihat bingung. Hang-ah berkata ia diajarkan untuk membaca ekspresi orang saat ia dilatih untuk membunuh.
“Pengendalian ekspresi. Tapi kau sama sekali tidak bisa mengendalikannya. Apa kau ketakutan hingga seperti ini?” tanya Hang-ah pura-pura prihatin.
k2h-00757 k2h-00758
Bong-gu tertawa. “Menarik, Nona Utara. Aku akan mengirim surat pada Lee Jae-ha hari ini. Hadiah pernikahan. Kalian sebaiknya membacanya baik-baik. Apa yang Korea Utara harus lakukan untuk bertahan di dunia ini? Itu adalah rahasiaku,” ujar Bong-gu sebelum ia berbalik pergi. Hang-ah hanya menatapnya dengan tenang.
“Oya, Korea Selatan juga akan sulit untuk bertahan jika terjadi perang,” katanya, “Pengendalian ekspresi!! Jelas-jelas ekspresimu berubah.” Bong-gu menertawakan Hang-ah lalu pergi. Hang-ah kesal melihat Bong-gu bebas pergi begitu saja (me too >,<)
k2h-00767 k2h-00770
Surat yang dimaksud oleh Bong-gu adalah rincian daftar persyaratan dari Klub M agar perang Utara-Selatan tidak terjadi. Pada intinya, mereka ingin mengendalikan Korea Selatan dan meminta tuntutan terhadap Bong-gu dibatalkan. Sekretaris Eun berkata tentu saja mereka tidak boleh memenuhi tuntutan itu. Sama saja dengan menjual Korsel pada Klub M untuk dikendalikan.
Ia, Jae-ha, dan Hang-ah sedang membicarakan surat tersebut. Jae-ha khawatir jika perang benar-benar meletus. Sekretaris Eun berkata sejak awal mereka memang selalu dalam ancaman perang. Hang-ah berkata rencana perkawinannya membuat semuanya bertambah buruk.
“Nona Kim Hang-ah tidak melakukan kesalahan apapun,” kata Sekretaris Eun menenangkan. “Mereka hanya berusaha mencari kesalahan. Sekarang mereka menyerang kita secara psikologi untuk menekan kita. Kita tidak boleh membiarkan mereka mengendalikan kita.”
Rupanya Sekretaris Eun benar-benar telah belajar dari kesalahannya. Ia sekarang sangat menentang Klub M (atau karena dendam juga Bong-gu telah membunuh Shi-kyeong).
Jae-ha masih khawatir akan terjadi perang. Bong-gu sanggup melakukan apapun.
k2h-00775 k2h-00782
Sekretaris Eun berkata hanya ada dua pilihan bagi Jae-ha. Pertama, memenuhi semua tuntutan Bong-gu dan mengobarkan bendera putih tanpa syarat. Menyerahkan negara mereka. Kedua, mencoba segala cara kecuali menyerah, dan berusaha sebaik-baiknya mencegah terjadinya perang.
“Jika Yang Mulia seorang warga negara, Raja seperti apa yang akan Yang Mulia pilih?”
Jawabannya sudah pasti. Jae-ha memandang Hang-ah yang sejak tadi mengamati reaksinya. Jae-ha tersenyum.
“Kita mulai dengan diplomasi,” ujarnya. Mereka tidak akan menyerah.
k2h-00784 k2h-00787
Jae-ha dan Hang-ah mengunjungi 20 negara untuk menjalankan kegiatan diplomatik. Gunanya? Mendekati mereka agar mendukung persatuan Utara dan Selatan.
k2h-00790 k2h-00792
Dong-ha menemui Jae-shin dan menyerahkan brankas peninggalan Shi-kyeong. Ia telah diberitahu jika terjadi sesuatu pada Shi-kyeong, maka ia harus menyerahkan kotak itu pada Jae-shin. Kotak itu diberikan pada setiap pengawal kerajaan untuk menyimpan barang berharga mereka.
“Berapa kodenya?” tanya Jae-shin. Duka masih menyelimuti wajahnya.
“8603… maafkan aku,” Dong-ha lupa kode selanjutnya. Ia merogoh kantung celananya.
Jae-shin menekan tombol 860315. Kode diterima. Dong-ha terkejut.
“Itu adalah tanggal ulang tahunku,” kata Jae-shin dengan sedih. Ia membuka kotak itu. Di dalamnya hanya terdapat sebuah video VHS (kuno banget^^).
k2h-00794 k2h-00800
Dong-ha memasukkan video itu ke pemutar VHS milik Shi-kyeong yang hanya berada di ruangan Shi-kyeong. Sekarang ruangan itu digunakan oleh Dong-ha, tapi untungnya ia tidak membuang pemutar video itu walau sudah ketinggalan jaman. Dong-ha menyerahkan remote pada Jae-shin lalu meninggalkannya sendirian.
Jae-shin menekan tombol “play”. Muncullah Shi-kyeong di layar dengan wajah lugunya T_T
“Ehem…awalnya aku berniat menulis surat tapi aku penulis yang buruk jadi aku membuat video ini.”
Jae-hin meneteskan air mata.
k2h-00807 k2h-00815
“Mengenai ciuman itu, aku minta maaf. Aku seorang pengecut, Puteri. Karena aku membosankan dan menyebalkan, jika aku membuat kesalahan sedikit saja mungkin akan membuat Puteri merasa bosan. Jadi aku hanya bisa memperhatikan Puteri dari jauh. Tapi tetap saja itu tidak berhasil,” Shi-kyeong tersenyum malu.
Jae-shin menonton video itu seakan Shi-kyeong duduk di hadapannya.
k2h-00823 k2h-00828
“Sejak pertama kali bertemu denganmu, aku telah menyukaimu. Kau sangat bebas dan anggun. Sikap-sikap yang tidak aku miliki. Aku telah memikirkannya puluhan ribu kali mengenai betapa baiknya jika aku adalah orang yang Puteri sukai. Aku tak sepadan untuk Puteri, bukan?”
Jae-shin menangis, karena sebenarnya ia juga merasakan hal yang sama pada Shi-kyeong. Ia merasa tak sepadan dengan Shi-kyeong karena ia cacat.
“Karena itu aku mengumpulkan keberanianku karena aku ingin menjadi orang yang sepadan dengan Puteri. Jika Puteri melihat video ini….Tidak, aku… Tidak, Puteri tidak akan menonton video ini (karena artinya Shi-kyeong telah mati jiak Jae-shin sampai menonton video ini). Aku juga tidak akan mati. Aku akan kembali dengan penuh percaya diri,” Shi-kyeong tersenyum dengan yakin.
k2h-00839 k2h-00842
Ia mengeluarkan sebuah buku dan memperlihatkannya pada Jae-shin. Buku kumpulan humor.
“Aku akan membawa buku ini bersamaku. Tidak akan ada lagi orang yang membosankan di masa yang akan datang.”
Jae-shin tertawa di tengah tangisnya.
Shi-kyeong bahkan melucu dengan berkata kalau ia akan luwes mulai dari sekarang, sambil mengangkat tangannya. Ia menertawakan dirinya sendiri.
“Aku akan akan penuh percaya diri dan keren seperti Puteri saat aku kembali.Dan akan mengatakannya sendiri pada Puteri. Bahwa aku mencintaimu,” Shi-kyeong tersenyum polos.
Ia memberi hormat. Jae-shin menangis tersedu-sedu.
k2h-00857 k2h-00859
Bong-gu melihat berita mengenai kegiatan Jae-ha (yang mengadakan kegiatan diplomatik bersama Menteri dari Korut ke Jerman dan negara-negara lain di Eropa) melalui pesawat televisi di rumah sakit. Karena ia mengajukan pembebasan dengan alasan kesehatan, maka ia harus dirawat agar terlihat lebih meyakinkan.
Ia bertanya pada Daniel Craig mengenai balasan surat yang ia kirimkan pada Jae-ha sebagai hadiah pernikahan. Belum ada tanggapan dari Jae-ha. Jae-ha malah mengadakan perjalanan diplomatik bersama pejabat dari Utara juga.
“Bagaimana dengan Amerika?” tanya Bong-gu.
“Para senator berusaha keras. Tapi mereka mengalami kesulitan untuk membuat alasan penyerangan ke Utara tanpa penyebabkan perdebatan politik. Dan lagi Utara dan Selatan sedang dalam keadaan damai pada saat ini. Tidak ada lagi alasan,” jawab Daniel Craig.
“Benarkah? Kalau begitu buatlah alasan,” ujar Bong-gu.
k2h-00865  k2h-00868
Berikutnya, tersiar dalam berita terjadi ledakan bom bunuh diri di Michigan (sebuah kota di Amerika), oleh teroris yang diidentifikasi sebagai teroris dari Korea Utara. Direktur Amerika tersenyum melihat berita itu dan menelepon Presiden. Melaporkan kalau teroris Korut menyerang mereka. Ia bertanya berapa lama lagi mereka harus memberi tolerasi.
Jae-ha menonton Presiden Amerika memberi pernyataan akan melawan aksi teroris Korut dan melakukan tindakan keras. Ia langsung memerintahkan untuk pulang ke Korsel.
k2h-00874 k2h-00876
Tentu saja teroris itu bukan dari Korut. Itu adalah perbuatan Klub M untuk mengadu domba Korut dan Amerika. Lalu karena Amerika sekutu Korsel, maka Korsel dipaksa untuk membantu Amerika menyerang Korut. Dengan demikian yang berperang adalah Utara dan Selatan.
Komandan Tinggi Korut sangat kesal atas tuduhan Amerika. Ayah Hang-ah menemuinya. Ia berkata masalah ini tidak sederhana. Sepertinya Amerika bukan hanya menakut-nakuti.
Komandan Tinggi mengira perjanjian damai Utara dan Selatan yang telah membuat Amerika bertindak. Ia pikir Amerika tidak senang dengan kedekatan Utara dan Selatan.
Ayah Hang-ah mengusulkan agar mereka meminta bantuan Selatan. Terus menyangkal kalau serangan teroris ini perbuatan Utara hanya akan sia-sia dan malah akan memperburuk keadaan. Apalagi mereka tidak tahu apakah benar Amerika akan menyerang Utara atau tidak.
“Jadi kita harus meminta bantuan pada Selatan untuk menjadi perantara kita dengan Amerika? Apakah Selatan akan lebih mementingkan kita daripada Amerika?” tanya Komandan Tinggi tak percaya.
“Kalau begitu, apa kau ingin bertempur dengan Amerika?” tanya ayah Hang-ah. Komandan Tinggi mendesis kesal.
“Tidak, bukan? Kita akan mati jika kita melawan mereka. Hubungi Selatan dengan diam-diam dan minta mereka menjadi mediator Amerika dan kita,” ayah Hang-ah menasihati. Komandan Tinggi tampaknya setuju. Tak ada jalan lain.
k2h-00892 k2h-00891
Sementara itu Perdana Menteri Korsel mendapat telepon dari seorang Jenderal bintang empat Amerika. Sigh….PM ini tidak bisa diharapkan >,<
Entah apa yang mereka bicarakan, yang pasti Korsel mengumumkan melalui berita bahwa persiapan perang telah dinaikkan ke tingkat 3. Komandan Tinggi Korut dan ayah Hang-ah menyaksikan berita ini melalui TV.
Ayah Hang-ah terkejut mendengar berita bahwa Korsel akan memihak Amerika dan menyerang Utara. Komandan Tinggi tersenyum sinis, setelah WOC dan pertunangan Utara-Selatan, inikah hasil dari 3 tahun kepercayaan yang telah mereka bangun? (juga hasil kerja keras Jae-kang dan ayah Hang-ah)
k2h-00899 k2h-00900
Komandan Utara mengangkat telepon, hendak mengumumkan perang. Ayah Hang-ah masih berusaha menasihatinya, tapi Komandan Tinggi membentak ayah Hang-ah. Jika ayah Hang-ah hendak membicarakan kepercayaan Utara-Selatan lagi, sebaiknya ayah Hang-ah keluar sekarang juga. Ayah Hang-ah tak bisa berkata apa-apa lagi.
Maka segera muncul dalam berita kalau Korut mengumumkan perang terhadap Korsel karena merasa dikhianati. Para pengawal kerajaan melihat berita itu dan bingung mengapa Korut menuduh mereka berkhianat.
Komandan pengawal kerajaan menelepon Dong-ha dan memberinya sebuah tugas. Dong-ha merasa keberatan dengan tugas itu tapi akhirnya ia menurut.
k2h-00911 k2h-00913
Ia menemui Jae-ha dan Hang-ah yang masih berada di atas kapal. Mereka telah tiba di Korsel dan siap kembali ke istana, tapi Dong-ha meminta Jae-ha kembali sendirian ke istana.
k2h-00918 k2h-00920
Jae-ha dan Hang-ah bingung. Dong-ha berkata ayah Hang-ah hendak menemui Hang-ah. Jae-ha tersenyum dan berkata ia juga akan menemui ayah Hang-ah. Tapi Dong-ha berkata kalau ayah Hang-ah ingin berbicara berdua dengan Hang-ah. Dan nanti ia akan mengantar Hang-ah dan ayahnya kembali ke istana.
k2h-00921 k2h-00925
Jae-ha masih merasa ada yang aneh. Hang-ah menenangkannya. Ia menyuruh Jae-ha kembali lebih dulu ke istana, ia akan menyusul. Hang-ah menyaksikan kepergian Jae-ha dari atas kapal. Ayahnya menghampirinya. Hang-ah menyapanya dengan gembira tapi ia heran melihat raut wajah ayahnya.
k2h-00930 k2h-00941
Jae-ha dan Hang-ah berada dalam mobil yang berbeda. Hujan turun dengan lebat. Dong-ha yang menemani Jae-ha terlihat merasa bersalah.
Sementara itu mobil Hang-ah tidak memasuki Seoul. Hang-ah bertanya pada ayahnya mereka hendak ke mana. Ayah Hang-ah tak menjawab dan tak berani memandang wajah puterinya.
k2h-00998 k2h-00946
Iring-iringan mobil Jae-ha berhenti di markas militer. Para Jenderal menemuinya. Jae-ha bertanya apa yang sebenarnya sedang terjadi. Dong-ha memberitahu Jae-ha kalau persiapan perang telah dinaikkan ke level 3 dan sekarang komando militer menjadi komando gabungan Korsel-Amerika.
k2h-00963 k2h-00965
“Apa???!” seru Jae-ha kaget.
Hang-ah dibawa ayahnya ke perbatasan Utara-Selatan. Hang-ah berteriak pada ayahnya untuk memberitahunya apa yang sebenarnya sedang terjadi. Ia digiring oleh pengawal ayahnya.
k2h-00967k2h-00971
“Utara telah mengumumkan kalau mereka akan menyerang Seoul,” kata Dong-ha pada Jae-ha.
“Ini perang. Amerika telah mengumumkan akan menyerang Pyeongyang, dan….Pyeongyang akan menyerang Seoul,” kata ayah Hang-ah pada puterinya.
k2h-00974 k2h-00978
Jae-ha dan Hang-ah terbelalak.
k2h-00981k2h-00980 
“Bagaimana dengan Hang-ah?” tanya Jae-ha.
“Mari kita pergi. Kita bisa pergi sekarang karena aku memohon pada Menteri Persatuan Korsel,” kata ayah Hang-ah. Hang-ah dipegangi oleh pengawal ayahnya dan diseret melewati perbatasan.
“Tidak, aku tidak bisa kembali ke Utara seperti ini!” seru Hang-ah.
“Aku tanya Hang-ah di mana?!!” bentak Jae-ha pada Dong-ha.
“Komrad Lee Jae-ha!!” seru Hang-ah meronta-ronta berusaha melepaskan diri. “Ayah!!!”
 k2h-00985 k2h-00988

Tidak ada komentar:

Posting Komentar